Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak melalui Metode Bermain
dengan Media Daur Ulang
Tugas Akhir Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
Semester 9 PGPAUD UT Jakarta 2014
Soimah NIM. 821125214
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.
Anak
usia Taman Kanak-kanak (4-6 tahun) adalah anak-anak yang sedang dalam tahap
masa peka belajar. Potensi kemampuan anak dapat berkembang dengan baik bila
diberi stimulus yang tepat. Peran orang-orang terdekat baik di lingkungan rumah
maupun sekolah amat penting bagi tumbuh dan berkembangnya potensi yang dimiliki
anak. Kualitas lingkungan dan orang-orang terdekat anak berpengaruh besar
terhadap kualitas nilai-nilai moral, nilai-nilai agama, perilaku, sosial
emosional dan kemandirian, kognitif, berbahasa, fisik motorik dan daya cipta anak.
Vygotsky
dalam Sujiono (2008: 4.21) mengatakan bahwa ada hubungan erat antara berpikir
dan bahasa. Kemampuan kognitif dan pola pikir bukan hanya karena faktor bawaan
tetapi merupakan hasil dari aktivitas atau lingkungan dimana seseorang tinggal (Vygotsky’s
social constructivism). Melalui
bahasa dapat diketahui bagaimana seseorang berpikir. Bahasa menjadi penting
dalam membentuk pemikiran seseorang dan menentukan kelebihan orang tersebut. Perkembangan
intelektual anak akan tampak melalui kemampuan berbahasanya.
Untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa anak, tidak bisa tidak peran aktif orang tua dan guru serta kondisi
lingkungan anak harus menunjang dalam keseharian aktivitas anak. Kondisi
lingkungan yang dipenuhi dengan pajangan gambar dan kata, tersedianya aneka
buku cerita dan ilmu pengetahuan di rak dan almari, perilaku orang tua dan guru
suka membaca buku, membacakan cerita, atau saat guru menerangkan pelajaran di
depan kelas menggunakan buku yang bertulisan besar dan bergambar menarik,
memberi kontribusi pada alam bawah sadar anak bahwa belajar itu adalah sesuatu
yang mengasikkan dan menyenangkan. Gairah belajar anak akan tumbuh dari dalam
dirinya, bukan karena permintaan orang tua atau guru. Dengan stimulus yang
tepat dan beragam, kemampuan berbahasa anak akan muncul dan meningkat dari hari
ke hari.
Fenomena
yang kini terjadi di lapangan, anak-anak Taman Kanak-kanak mengikuti kegiatan
belajar mirip anak-anak sekolah dasar. Pelajaran bahasa (membaca, menulis)
diberikan dengan sistem pengajaran klasikal melalui kegiatan mencontoh dan
mengulang ucapan guru, menyalin dan mencontoh tulisan guru, dikte, meningkatkan
kemampuan membaca melalui sistem drill tiap hari, dan menggunakan lembar kerja
mirip soal tes kemampuan. Padahal anak-anak usia taman kanak-kanak masih dalam
tahap berpikir konkret, mereka harus belajar dengan melihat, mendengar,
mengamati, memegang, melakukan, dan dalam situasi belajar sembari bermain
dengan suasana yang menyenangkan. Teale dan Sulzby dalam Solehuddin, M dkk.,
(2011: 7.2) mengatakan bahwa kita tidak dapat menerapkan metode baca-tulis
untuk anak SD di Taman Kanak-kanak karena…, tidak sesuai untuk anak kecil (di
bawah kelas satu SD). Goodman dalam Solehuddin, M dkk., (2011: 7.2) berpendapat
bahwa metode-metode pengajaran membaca dan menulis yang menggunakan ejaan dan
pendekatan bunyi (phonic approach)
seperti yang banyak digunakan di Indonesia, telah lama ditinggalkan di negara-negara
maju. Pengajaran membaca lebih ditekankan pada memberi makna pada tulisan atau
memahami isi bacaan (reading comprehension),
bukan hanya sekedar membunyikan huruf-huruf. Sedangkan pengajaran ketrampilan
menulis (handwriting) dengan jalan
menyalin, mencontoh, sebagai upaya yang sia-sia.
Penelitian
Tindakan Kelas ini dilaksanakan Peneliti dengan subjek penelitian guru dan anak
Kelompok B1 TK. Generasi Rabbani Bogor tahun pelajaran 2013-2014 dengan siswa
berjumlah 15 anak. Berdasarkan
pengamatan selama 1 pekan (dari tanggal 17-21 Februari 2014) yang dilakukan Peneliti,
dari 15 anak Kelompok B1 sebanyak 7 anak (46,66%) yang telah mempunyai
kemampuan membaca dan menulis cukup baik tetapi saat mendengarkan satu kata
diucapkan oleh guru, mereka masih kesulitan menyebutkan huruf apa saja yang
mewakili kata tersebut. Terlebih untuk huruf-huruf yang mempunyai kedekatan
persamaan bunyi, misal huruf b
dengan huruf d dan huruf g, huruf c dengan huruf j, huruf p dengan huruf t, huruf d dan huruf g. Permasalahan ini diangkat Peneliti
dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan
Memahami Hubungan Antara Bunyi Bahasa dan Bentuk Hurufnya Melalui Metode
Bermain dengan Media Daur Ulang di Kelompok B TK Generasi Rabbani Bogor.
Metode
yang dipilih Peneliti adalah melalui bermain games dengan menggunakan media pembelajaran dari bahan bekas atau bahan daur ulang berupa tutup botol,
tutup galon, gelas air mineral, kardus susu yang dibentuk jadi puzzle ular,
kartu domino, kartu huruf, kartu kata, dan kartu gambar. Kalender bekas, karton
tebal, dipergunakan untuk papan bingo, kereta api, bus, dan rumah. Penggunaan
media dan metode ini ternyata mampu menarik minat anak untuk belajar. Mereka
yang sudah bagus dan seimbang kemampuan berbahasanya pun ternyata betah dan
ingin bermain lebih lama dengan media belajar yang telah disiapkan Peneliti. Sedang
yang belum bagus pemahamnnya akan bentuk huruf dan perbedaan pengucapannya
untuk huruf-huruf tertentu, menjadi tertantang untuk mencoba bermain games lebih sering dengan alat permainan
yang disiapkan Peneliti. Metode pembelajaran melalui bermain games tepat digunakan karena dunia anak
adalah dunia bermain, mereka bermain sambil belajar dan belajar sembari
bermain. Pengalaman yang berkesan bagi anak akan membekas lebih kuat daripada
sistem belajar klasikal seperti orang dewasa.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang permasalahan di atas maka perumusan masalah penelitian ini
adalah “Bagaimanakah meningkatkan kemampuan memahami hubungan antara bunyi
bahasa dan bentuk hurufnya melalui metode bermain dengan media daur ulang di Kelompok
B TK Generasi Rabbani Bogor?”
C. Tujuan Perbaikan
Tujuan
perbaikan kegiatan pengembangan ini secara umum adalah untuk meningkatkan
kemampuan anak memahami hubungan antara bunyi bahasa dan bentuk hurufnya
melalui metode bermain dengan media daur ulang di Kelompok B1 TK Generasi
Rababani Bogor.
D.
Manfaat Perbaikan
Berdasarkan
rumusan masalah dan tujuan perbaikan yang dikemukakan di atas, hasil perbaikan
diharapkan bermanfaat bagi :
1.
Guru Taman Kanak-kanak, agar dapat
menambah wawasan dan pengetahuan guru tentang stimulus yang tepat dan
penggunaan media yang kreatif untuk merangsang minat anak meningkatkan kemampuannya
berbahasa.
2.
Anak Taman-Kanak-kanak, kegiatan
perbaikan ini mampu meningkatkan
gairah belajar anak untuk lebih cepat menguasai kemampuan berbahasa yang
meliputi kemampuan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Dengan
peningkatan kemampuan berbahasa ini akan berpengaruh terhadap kelancaran
belajar anak pada bidang-bidang ilmu lainnya.
3.
Orang tua, agar mampu memfasilitasi dan
menstimulasi kemampuan anak berbahasa
khususnya dalam hal memahami perbedaan bunyi bahasa dan bentuk-bentuk huruf pembentuk kata yang
didengar anak dengan permainan yang terbuat dari berbagai bahan bekas atau
bahan daur ulang di sekitar kita.
4.
Sekolah, agar menyediakan media
pembelajaran yang lebih beragam, sumber pustaka, dan mengikutsertakan guru pada
pelatihan-pelatihan yang dapat membuka
wawasan mereka agar lebih kreatif.
5.
Peneliti, agar hasil perbaikan ini
menjadi pendorong untuk melakukan inovasi
dalam hal pemanfaatan bahan bekas atau daur ulang sebagai media pembelajaran
yang menarik dan kreatif melalui berbagai jenis permainan yang sesuai dengan dunia anak.
BAB
V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
KESIMPULAN.
Penelitian Tindakan
Kelas yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan anak memahami hubungan antara
bunyi bahasa dan bentuk hurufnya, yaitu memahami bagaimana bentuk dan susunan
huruf dari kata yang didengar anak, telah mencapai kemajuan seperti yang
diharapkan. Kemampuan anak meningkat dari 46,66% (saat pratindakan) menjadi 80%
(akhir siklus I), kemudian meningkat lagi menjadi 93,33% (akhir siklus II).
Pemilihan
metode bermain dengan media daur ulang seperti yang dilakukan Peneliti,
ternyata membuat anak bersemangat mencoba permainan, mencari tahu bagaimana
cara memainkannya, dan tertantang untuk menyelesaikan kegiatan bermain dengan
sebaik-baiknya. Anak-anak nampak
bersemangat dan bergairah memasangkan kata dan gambar, menyusun huruf
dan suku kata dari kartu-kartu gambar, bereksplorasi dengan semua media yang
disiapkan Peneliti (kartu, tutup botol, tutup galon, papan bingo, papan gambar
kereta api; bus; dan rumah) dalam kegiatan perbaikan pembelajaran selama 2
siklus, juga rasa antusias mereka membaca, meneliti kecocokan susunan huruf
dengan gambar, dengan bentuk permainan yang berbeda setiap harinya.
Dengan
segala kegiatan pembelajaran melalui kegiatan bermain tersebut, anak berusaha meningkatkan kemampuannya atas
kemauan sendiri, bukan karena permintaan guru. Mereka juga tertantang untuk
mulai melahap buku-buku cerita yang lebih padat susunan hurufnya, keinginan
bermain tebak huruf dan melengkapi kata, kuis tebak benda, dan lain-lain di
antara sesama mereka tanpa peran serta guru lagi setelah kegiatan perbaikan
pembelajaran berakhir.
Sesuai dengan usia perkembangan anak
dan tuntutan taraf perkembangan anak, maka kegiatan pembelajaran bagi anak usia
Taman Kanak-kanak seyogyanyalah lebih ditekankan pada konsep bermain sembari
belajar atau belajar sembari bermain. Pembelajaran yang dilakukan secara
klasikal, dengan bentuk lembar kerja, melalui kegiatan mendengar dan melihat,
tetap dapat dilakukan namun bisa dipadu dengan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan anak secara aktif, sehingga mereka berusaha mencari tahu sendiri,
bereksplorasi, lebih teliti dalam melakukan sesuatu, mengaktifkan seluruh
indranya berbuat sesuatu dan dengan demikian pikiran anak juga berjalan aktif.
B.
SARAN.
Berdasarkan hasil penelitian ini
perlu kiranya penggunaan media yang menarik untuk merangsang minat anak dalam
belajar. Peningkatan kemampuan anak dalam pengembangan kemampuan berbahasa
memang amat diperlukan untuk menunjang kemampuan anak lainnya, karena melalui
kemampuan berbahasa seorang anak dapat mempelajari hal-hal lainnya. Untuk itu
Peneliti mengharapkan lembaga pendidikan, guru, orang tua, maupun anak, saling
bekerja sama mengupayakan agar kegiatan pembelajaran lebih menarik, menantang,
dan mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
Melalui
laporan penelitian ini, Peneliti menyampaikan saran kepada pihak-pihak terkait
:
1. Bagi
Lembaga Pendidikan, hendaknya memberi kesempatan kepada guru untuk mengikuti
kegiatan pelatihan cara pembuatan media pembelajaran khususnya buat kegiatan
belajar di Taman Kanak-kanak. Selain pelatihan-pelatihan, hendaknya juga
diupayakan pengadaan perpustakaan khususnya penyediaan buku-buku pustaka
penunjang tentang pengadaan dan pembuatan media pembelajaran.
2. Bagi
Guru, hendaknya lebih cermat dan kreatif menyiapkan media pembelajaran bagi
anak. Selain media, pemilihan alternatif kegiatan pembelajaran lebih beragam,
menarik, dan menantang anak bereksplorasi.
3. Bagi
Orang Tua, hendaknya memperhatikan keseimbangan kegiatan anak agar lebih
variatif dan sesuai dengan usia perkembangannya dan tuntutan taraf
perkembangannya, artinya anak tidak dipacu belajar secara formal, namun biarlah
anak belajar sembari bermain.
4. Bagi
Anak, hendaknya kegiatan belajar dengan menggunakan metode bermain dimanfaatkan
sebaik-baiknya guna meningkatkan kemampuan anak, bukan sekedar untuk hiburan
saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggoro, Toha M,
dkk. (2011). Metode Penelitian.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Dalgleish,
Sharon (Editor). (1999). My Alphabeth Kit
Games Book. Blake
Education.
Depdiknas.
(2010). Pedoman Pengembangan Silabus di
Taman Kanak-kanak.
Jakarta : Depdiknas.
DePorter, Bobbi,
& Mike Hernacki. (1992). Quantum
Learning, Membiasakan
Belajar Nyaman
dan Menyenangkan. Terjemahan
Alwiyah Abdurrahman.
Bandung
: Kaifa.
Dhieni, Nurbiana,
dkk. (2009). Metode Pengembangan Bahasa.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Montolalu,
B.E.F. dkk. (2009). Bermain dan Permainan
Anak. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Mulyati, Yeti,
dkk. (2009). Bahasa Indonesia.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Musfiroh,
Tadkiroatun. (2012). Pengembangan
Kecerdasan Majemuk. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Muslich, Masnur.
(2013). Fonologi Bahasa Indonesia,
Tinjauan Deskriptif
Sistem Bunyi
Bahasa Indonesia.
Jakarta : Bumi Aksara.
Nugraha, Ali,
dkk. (2010). Kurikulum dan Bahan Belajar TK, Jakarta : Universitas Terbuka.
Rilantono, Lily
I. (2002). Konsep Pengasuhan dan
Pengembangan Anak Dini
Usia.
Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. Edisi Perdana.
Juni 2002.
Semiawan, Conny.
(2002). Pendidikan Anak Dini Usia :
Belajar Melalui
Bermain. Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini
Usia. Edisi Perdana.
Juni 2002.
Solehuddin, M.
dkk. (2011). Pembaharuan Pendidikan TK. Jakarta
: Universitas
Terbuka.
Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Tim PKP PGPAUD.
(2013). Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wardani, IGAK
dan Kuswaya Wihardit. (2011). Penelitian
Tindakan Kelas.
Jakarta : Universitas Terbuka
Wright, Andrew.
(Tanpa tahun). 1000 Pictures for Teachers
to Copy. New York :
Longman.
Zaman, Badru, dkk.
(2009). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta
: Universitas
Terbuka.
Lampiran :
Rencana
Perbaikan Siklus I
Tema / Sub Tema : Rekreasi
/ Perlengkapan Rekreasi
Pelaksanaan : Senin, 24-02-2014 – Jumat,
28-02-2014
RKH ke
|
Pembukaan
|
Kegiatan
Inti
|
Penutup
|
1
|
·
Bernyanyi Naik-naik ke Puncak Gunung
·
Bercakap-cakap
“Perlengkapan Rekreasi”
|
·
Memasukkan
kartu gambar / kartu kata ke dalam gelas sesuai huruf awalnya
·
Memberi tanda silang dan
checklist perilaku baik dan buruk
·
Memasangkan benda dengan
pasangannya
|
·
Kuis
tebak siapa aku?
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
2
|
·
Bernyanyi lagu “Naik Delman”
·
Bercerita
dari gambar tanpa teks “Berlibur ke Desa”
|
·
Memasangkan
kartu suku kata dengan tutup galon bergambar
·
Menjahit tas
·
Mengurutkan benda dari
besar-kecil
|
·
Bermain
kartu kata
(ambil-baca)
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
3
|
·
Bernyanyi lagu “Pemandangan”
·
Bermain
lempar tangkap bola berpesan
|
·
Mencari jejak “Pergi ke gunung”
·
Memasang
puzzle ular dari karton 2 potong berupa gambar, huruf, dan kata
·
Kolase gambar topi dengan serutan
pensil
|
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
4
|
·
Bernyanyi lagu “ Naik Becak”
·
Bermain
kubu hitam hijau
|
·
Bermain
kartu domino kata dan gambar
·
Mencari perbedaan gambar
·
Menggunting gambar botol minum
|
·
Bermain
kartu aksi
(ambil-baca-kerjakan)
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
5
|
·
Bernyanyi lagu “Rukun Islam”
|
·
Praktik shalat bersama
·
Bermain
dengan tutup botol menyusun huruf sesuai gambar perlengkapan rekreasi
|
·
Menyebut
berbagai jenis perlengkapan rekreasi
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
Rencana
Perbaikan Siklus II
Tema / Sub Tema : Rekreasi
/ Tempat-tempat Rekreasi
Pelaksanaan : Senin, 03-03-2014 – Jumat,
07-03-2014
RKH Ke
|
Pembukaan
|
Kegiatan
Inti
|
Penutup
|
1
|
·
Bernyanyi lagu “Naik Delman”
·
Bermain
“Run-Run Game” (ambil kartu, sebutkan gambar apa, lari, masukkan kartu ke
dalam kantung sesuai huruf awal namanya)
|
·
Bercakap-cakap tentang
tempat-tempat rekreasi di kota
·
Membuat kamera dari kotak sabun
·
Memasangkan
gambar tempat-tempat rekreasi dengan kartu kata yang tepat (papan bingo)
|
·
Kuis
tebak siapa aku?
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
2
|
·
Bernyanyi lagu “Naik Kereta Api”
·
Bermain
bisik berantai
|
·
Menyusun
huruf nama tempat rekreasi pada papan bergambar
“kereta api”
·
Memperkirakan urutan berikutnya
gambar permainan di tempat wisata
|
·
Bermain
kartu aksi
(ambil-baca-kerjakan)
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
3
|
·
Bernyanyi lagu “Bus kota”
·
Bercerita
gambar “Pertunjukan sirkus”
|
·
Memasukkan
kartu huruf dan suku kata nama tempat rekreasi pada papan bergambar “bus”
·
Mencari jejak “Pergi ke kebun binatang”
|
·
Menirukan
gerakan binatang di sirkus
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
4
|
·
Bernyanyi lagu “Berjalan di
Pantai”
·
Mengucap
syair “Pergi ke Laut”
|
·
Menggeser
ke kanan ke kiri dan menaikturunkan gulungan kertas bertuliskan huruf dan
suku kata pada papan bergambar ”rumah”
·
Mengelompokkan binatang yang
hidup di laut
|
·
Mengucap
syair “Pergi ke Laut”
·
Ulasan kegiatan hari ini
|
5
|
·
Bernyanyi lagu “10 Nama Malaikat”
|
·
Praktik berwudhu
·
Menggambar
sesuai perintah dalam kartu kata dan menceritakannya
|
·
Menyebut
berbagai tempat rekreasi
·
Ulasan kegiatan hari ini
|