Senin, 31 Agustus 2015

Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak melalui Metode Bermain dengan Media Pembelajaran dari Bahan Daur Ulang




Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak melalui Metode Bermain 
dengan Media Daur Ulang 
Tugas Akhir Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
Semester 9 PGPAUD UT Jakarta 2014
Soimah NIM. 821125214

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Anak usia Taman Kanak-kanak (4-6 tahun) adalah anak-anak yang sedang dalam tahap masa peka belajar. Potensi kemampuan anak dapat berkembang dengan baik bila diberi stimulus yang tepat. Peran orang-orang terdekat baik di lingkungan rumah maupun sekolah amat penting bagi tumbuh dan berkembangnya potensi yang dimiliki anak. Kualitas lingkungan dan orang-orang terdekat anak berpengaruh besar terhadap kualitas nilai-nilai moral, nilai-nilai agama, perilaku, sosial emosional dan kemandirian, kognitif, berbahasa, fisik motorik dan daya cipta anak.
Vygotsky dalam Sujiono (2008: 4.21) mengatakan bahwa ada hubungan erat antara berpikir dan bahasa. Kemampuan kognitif dan pola pikir bukan hanya karena faktor bawaan tetapi merupakan hasil dari aktivitas atau lingkungan dimana seseorang tinggal  (Vygotsky’s social constructivism). Melalui bahasa dapat diketahui bagaimana seseorang berpikir. Bahasa menjadi penting dalam membentuk pemikiran seseorang dan menentukan kelebihan orang tersebut. Perkembangan intelektual anak akan tampak melalui kemampuan berbahasanya.  
Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak, tidak bisa tidak  peran aktif orang tua dan guru serta kondisi lingkungan anak harus menunjang dalam keseharian aktivitas anak. Kondisi lingkungan yang dipenuhi dengan pajangan gambar dan kata, tersedianya aneka buku cerita dan ilmu pengetahuan di rak dan almari, perilaku orang tua dan guru suka membaca buku, membacakan cerita, atau saat guru menerangkan pelajaran di depan kelas menggunakan buku yang bertulisan besar dan bergambar menarik, memberi kontribusi pada alam bawah sadar anak bahwa belajar itu adalah sesuatu yang mengasikkan dan menyenangkan. Gairah belajar anak akan tumbuh dari dalam dirinya, bukan karena permintaan orang tua atau guru. Dengan stimulus yang tepat dan beragam, kemampuan berbahasa anak akan muncul dan meningkat dari hari ke hari.
Fenomena yang kini terjadi di lapangan, anak-anak Taman Kanak-kanak mengikuti kegiatan belajar mirip anak-anak sekolah dasar. Pelajaran bahasa (membaca, menulis) diberikan dengan sistem pengajaran klasikal melalui kegiatan mencontoh dan mengulang ucapan guru, menyalin dan mencontoh tulisan guru, dikte, meningkatkan kemampuan membaca melalui sistem drill tiap hari, dan menggunakan lembar kerja mirip soal tes kemampuan. Padahal anak-anak usia taman kanak-kanak masih dalam tahap berpikir konkret, mereka harus belajar dengan melihat, mendengar, mengamati, memegang, melakukan, dan dalam situasi belajar sembari bermain dengan suasana yang menyenangkan. Teale dan Sulzby dalam Solehuddin, M dkk., (2011: 7.2) mengatakan bahwa kita tidak dapat menerapkan metode baca-tulis untuk anak SD di Taman Kanak-kanak karena…, tidak sesuai untuk anak kecil (di bawah kelas satu SD). Goodman dalam Solehuddin, M dkk., (2011: 7.2) berpendapat bahwa metode-metode pengajaran membaca dan menulis yang menggunakan ejaan dan pendekatan bunyi (phonic approach) seperti yang banyak digunakan di Indonesia, telah lama ditinggalkan di negara-negara maju. Pengajaran membaca lebih ditekankan pada memberi makna pada tulisan atau memahami isi bacaan (reading comprehension), bukan hanya sekedar membunyikan huruf-huruf. Sedangkan pengajaran ketrampilan menulis (handwriting) dengan jalan menyalin, mencontoh, sebagai upaya yang sia-sia.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan Peneliti dengan subjek penelitian guru dan anak Kelompok B1 TK. Generasi Rabbani Bogor tahun pelajaran 2013-2014 dengan siswa berjumlah 15 anak.  Berdasarkan pengamatan selama 1 pekan (dari tanggal 17-21 Februari 2014) yang dilakukan Peneliti, dari 15 anak Kelompok B1 sebanyak 7 anak (46,66%) yang telah mempunyai kemampuan membaca dan menulis cukup baik tetapi saat mendengarkan satu kata diucapkan oleh guru, mereka masih kesulitan menyebutkan huruf apa saja yang mewakili kata tersebut. Terlebih untuk huruf-huruf yang mempunyai kedekatan persamaan bunyi, misal huruf b dengan huruf d dan huruf g, huruf c dengan huruf j, huruf p dengan huruf t, huruf d dan huruf g. Permasalahan ini diangkat Peneliti dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Hubungan Antara Bunyi Bahasa dan Bentuk Hurufnya Melalui Metode Bermain dengan Media Daur Ulang di Kelompok B TK Generasi Rabbani Bogor.
Metode yang dipilih Peneliti adalah melalui bermain games dengan menggunakan media pembelajaran dari bahan bekas  atau bahan daur ulang berupa tutup botol, tutup galon, gelas air mineral, kardus susu yang dibentuk jadi puzzle ular, kartu domino, kartu huruf, kartu kata, dan kartu gambar. Kalender bekas, karton tebal, dipergunakan untuk papan bingo, kereta api, bus, dan rumah. Penggunaan media dan metode ini ternyata mampu menarik minat anak untuk belajar. Mereka yang sudah bagus dan seimbang kemampuan berbahasanya pun ternyata betah dan ingin bermain lebih lama dengan media belajar yang telah disiapkan Peneliti. Sedang yang belum bagus pemahamnnya akan bentuk huruf dan perbedaan pengucapannya untuk huruf-huruf tertentu, menjadi tertantang untuk mencoba bermain games lebih sering dengan alat permainan yang disiapkan Peneliti. Metode pembelajaran melalui bermain games tepat digunakan karena dunia anak adalah dunia bermain, mereka bermain sambil belajar dan belajar sembari bermain. Pengalaman yang berkesan bagi anak akan membekas lebih kuat daripada sistem belajar klasikal seperti orang dewasa.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka perumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah meningkatkan kemampuan memahami hubungan antara bunyi bahasa dan bentuk hurufnya melalui metode bermain dengan media daur ulang di Kelompok B TK Generasi Rabbani Bogor?”

C.  Tujuan Perbaikan

Tujuan perbaikan kegiatan pengembangan ini secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan anak memahami hubungan antara bunyi bahasa dan bentuk hurufnya melalui metode bermain dengan media daur ulang di Kelompok B1 TK Generasi Rababani Bogor.

D. Manfaat Perbaikan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan perbaikan yang dikemukakan di atas, hasil perbaikan diharapkan bermanfaat bagi :
1.      Guru Taman Kanak-kanak, agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru tentang stimulus yang tepat dan penggunaan media yang kreatif untuk merangsang minat anak meningkatkan kemampuannya berbahasa.
2.      Anak Taman-Kanak-kanak, kegiatan perbaikan ini mampu meningkatkan     gairah belajar anak untuk lebih cepat menguasai kemampuan berbahasa yang meliputi kemampuan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Dengan peningkatan kemampuan berbahasa ini akan berpengaruh terhadap kelancaran belajar anak pada bidang-bidang ilmu lainnya.
3.      Orang tua, agar mampu memfasilitasi dan menstimulasi kemampuan anak    berbahasa khususnya dalam hal memahami perbedaan bunyi bahasa dan     bentuk-bentuk huruf pembentuk kata yang didengar anak dengan permainan yang terbuat dari berbagai bahan bekas atau bahan daur ulang di sekitar kita.
4.      Sekolah, agar menyediakan media pembelajaran yang lebih beragam, sumber pustaka, dan mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan yang dapat  membuka wawasan mereka agar lebih kreatif.
5.      Peneliti, agar hasil perbaikan ini menjadi pendorong untuk melakukan    inovasi dalam hal pemanfaatan bahan bekas atau daur ulang sebagai media pembelajaran yang menarik dan kreatif melalui berbagai jenis     permainan yang sesuai dengan dunia anak.
 
BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN.
            Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan anak memahami hubungan antara bunyi bahasa dan bentuk hurufnya, yaitu memahami bagaimana bentuk dan susunan huruf dari kata yang didengar anak, telah mencapai kemajuan seperti yang diharapkan. Kemampuan anak meningkat dari 46,66% (saat pratindakan) menjadi 80% (akhir siklus I), kemudian meningkat lagi menjadi 93,33% (akhir siklus II).
Pemilihan metode bermain dengan media daur ulang seperti yang dilakukan Peneliti, ternyata membuat anak bersemangat mencoba permainan, mencari tahu bagaimana cara memainkannya, dan tertantang untuk menyelesaikan kegiatan bermain dengan sebaik-baiknya. Anak-anak nampak  bersemangat dan bergairah memasangkan kata dan gambar, menyusun huruf dan suku kata dari kartu-kartu gambar, bereksplorasi dengan semua media yang disiapkan Peneliti (kartu, tutup botol, tutup galon, papan bingo, papan gambar kereta api; bus; dan rumah) dalam kegiatan perbaikan pembelajaran selama 2 siklus, juga rasa antusias mereka membaca, meneliti kecocokan susunan huruf dengan gambar, dengan bentuk permainan yang berbeda setiap harinya.
Dengan segala kegiatan pembelajaran melalui kegiatan bermain tersebut,  anak berusaha meningkatkan kemampuannya atas kemauan sendiri, bukan karena permintaan guru. Mereka juga tertantang untuk mulai melahap buku-buku cerita yang lebih padat susunan hurufnya, keinginan bermain tebak huruf dan melengkapi kata, kuis tebak benda, dan lain-lain di antara sesama mereka tanpa peran serta guru lagi setelah kegiatan perbaikan pembelajaran berakhir.
            Sesuai dengan usia perkembangan anak dan tuntutan taraf perkembangan anak, maka kegiatan pembelajaran bagi anak usia Taman Kanak-kanak seyogyanyalah lebih ditekankan pada konsep bermain sembari belajar atau belajar sembari bermain. Pembelajaran yang dilakukan secara klasikal, dengan bentuk lembar kerja, melalui kegiatan mendengar dan melihat, tetap dapat dilakukan namun bisa dipadu dengan kegiatan pembelajaran yang melibatkan anak secara aktif, sehingga mereka berusaha mencari tahu sendiri, bereksplorasi, lebih teliti dalam melakukan sesuatu, mengaktifkan seluruh indranya berbuat sesuatu dan dengan demikian pikiran anak juga berjalan aktif.

B. SARAN.
            Berdasarkan hasil penelitian ini perlu kiranya penggunaan media yang menarik untuk merangsang minat anak dalam belajar. Peningkatan kemampuan anak dalam pengembangan kemampuan berbahasa memang amat diperlukan untuk menunjang kemampuan anak lainnya, karena melalui kemampuan berbahasa seorang anak dapat mempelajari hal-hal lainnya. Untuk itu Peneliti mengharapkan lembaga pendidikan, guru, orang tua, maupun anak, saling bekerja sama mengupayakan agar kegiatan pembelajaran lebih menarik, menantang, dan mencapai tujuan belajar yang diharapkan. 
Melalui laporan penelitian ini, Peneliti menyampaikan saran kepada pihak-pihak terkait :
1.      Bagi Lembaga Pendidikan, hendaknya memberi kesempatan kepada guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan cara pembuatan media pembelajaran khususnya buat kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak. Selain pelatihan-pelatihan, hendaknya juga diupayakan pengadaan perpustakaan khususnya penyediaan buku-buku pustaka penunjang tentang pengadaan dan pembuatan media pembelajaran.
2.      Bagi Guru, hendaknya lebih cermat dan kreatif menyiapkan media pembelajaran bagi anak. Selain media, pemilihan alternatif kegiatan pembelajaran lebih beragam, menarik, dan menantang anak bereksplorasi.
3.      Bagi Orang Tua, hendaknya memperhatikan keseimbangan kegiatan anak agar lebih variatif dan sesuai dengan usia perkembangannya dan tuntutan taraf perkembangannya, artinya anak tidak dipacu belajar secara formal, namun biarlah anak belajar sembari bermain.
4.      Bagi Anak, hendaknya kegiatan belajar dengan menggunakan metode bermain dimanfaatkan sebaik-baiknya guna meningkatkan kemampuan anak, bukan sekedar untuk hiburan saja.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha M, dkk. (2011). Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.

Dalgleish, Sharon (Editor). (1999). My Alphabeth Kit Games Book. Blake
Education.

Depdiknas. (2010). Pedoman Pengembangan Silabus di Taman Kanak-kanak.
            Jakarta : Depdiknas.

DePorter, Bobbi, & Mike Hernacki. (1992). Quantum Learning, Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman.
Bandung : Kaifa.

Dhieni, Nurbiana, dkk. (2009). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta :    Universitas Terbuka.

Montolalu, B.E.F. dkk. (2009). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta :
            Universitas Terbuka.

Mulyati, Yeti, dkk. (2009). Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka.

Musfiroh, Tadkiroatun. (2012). Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta : Universitas Terbuka.

Muslich, Masnur. (2013). Fonologi Bahasa Indonesia, Tinjauan Deskriptif
 Sistem Bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

Nugraha, Ali, dkk. (2010).  Kurikulum dan Bahan Belajar TK, Jakarta : Universitas Terbuka.

Rilantono, Lily I. (2002). Konsep Pengasuhan dan Pengembangan Anak Dini
            Usia. Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. Edisi Perdana.
Juni 2002.

Semiawan, Conny. (2002). Pendidikan Anak Dini Usia : Belajar Melalui
Bermain. Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. Edisi Perdana.
Juni 2002.


Solehuddin, M. dkk. (2011). Pembaharuan Pendidikan TK. Jakarta : Universitas
            Terbuka.

 Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta :
            Universitas Terbuka.

Tim PKP PGPAUD. (2013). Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wardani, IGAK dan Kuswaya Wihardit. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.
            Jakarta : Universitas Terbuka

Wright, Andrew. (Tanpa tahun). 1000 Pictures for Teachers to Copy. New York :
Longman.

Zaman, Badru, dkk. (2009). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Universitas
Terbuka.

Lampiran :


Rencana Perbaikan Siklus I
                    Tema / Sub Tema : Rekreasi / Perlengkapan Rekreasi
                    Pelaksanaan         : Senin, 24-02-2014 – Jumat, 28-02-2014

RKH ke
Pembukaan
Kegiatan Inti
Penutup
1
·         Bernyanyi Naik-naik ke Puncak Gunung
·         Bercakap-cakap “Perlengkapan Rekreasi”
·         Memasukkan kartu gambar / kartu kata ke dalam gelas sesuai huruf awalnya
·         Memberi tanda silang dan checklist perilaku baik dan buruk
·         Memasangkan benda dengan pasangannya
·         Kuis tebak siapa aku?
·         Ulasan kegiatan hari ini
2
·         Bernyanyi lagu “Naik Delman”
·         Bercerita dari gambar tanpa teks “Berlibur ke Desa”
·         Memasangkan kartu suku kata dengan tutup galon bergambar
·         Menjahit tas
·         Mengurutkan benda dari besar-kecil
·         Bermain kartu kata
(ambil-baca)
·         Ulasan kegiatan hari ini
3
·         Bernyanyi lagu “Pemandangan”
·         Bermain lempar tangkap bola berpesan

·         Mencari jejak “Pergi ke gunung”
·         Memasang puzzle ular dari karton 2 potong berupa gambar, huruf, dan kata
·         Kolase gambar topi dengan serutan pensil
·         Ulasan kegiatan hari ini
4
·         Bernyanyi lagu “ Naik Becak”
·         Bermain kubu hitam hijau
·         Bermain kartu domino kata dan gambar
·         Mencari perbedaan gambar
·         Menggunting gambar botol minum
·         Bermain kartu aksi
(ambil-baca-kerjakan)
·         Ulasan kegiatan hari ini
5
·         Bernyanyi lagu “Rukun Islam”

·         Praktik shalat bersama
·         Bermain dengan tutup botol menyusun huruf sesuai gambar perlengkapan rekreasi
·         Menyebut berbagai jenis perlengkapan rekreasi
·         Ulasan kegiatan hari ini

 
Rencana Perbaikan Siklus II
Tema / Sub Tema : Rekreasi / Tempat-tempat Rekreasi
Pelaksanaan         : Senin, 03-03-2014 – Jumat, 07-03-2014

RKH Ke
Pembukaan
Kegiatan Inti
Penutup
1
·         Bernyanyi lagu “Naik Delman”
·         Bermain “Run-Run Game” (ambil kartu, sebutkan gambar apa, lari, masukkan kartu ke dalam kantung sesuai huruf awal namanya)
·         Bercakap-cakap tentang tempat-tempat rekreasi di kota
·         Membuat kamera dari kotak sabun
·         Memasangkan gambar tempat-tempat rekreasi dengan kartu kata yang tepat (papan bingo)
·         Kuis tebak siapa aku?
·         Ulasan kegiatan hari ini
2
·         Bernyanyi lagu “Naik Kereta Api”
·         Bermain bisik berantai

·         Menyusun huruf  nama tempat rekreasi pada papan bergambar “kereta api”
·         Memperkirakan urutan berikutnya gambar permainan di tempat wisata
·         Bermain kartu aksi
(ambil-baca-kerjakan)
·         Ulasan kegiatan hari ini
3
·         Bernyanyi lagu “Bus kota”
·         Bercerita gambar “Pertunjukan sirkus”
·         Memasukkan kartu huruf dan suku kata nama tempat rekreasi pada papan bergambar “bus”
·         Mencari jejak “Pergi ke kebun binatang”
·         Menirukan gerakan binatang di  sirkus
·         Ulasan kegiatan hari ini
4
·         Bernyanyi lagu “Berjalan di Pantai”
·         Mengucap syair “Pergi ke Laut”
·         Menggeser ke kanan ke kiri dan menaikturunkan gulungan kertas bertuliskan huruf dan suku kata pada papan bergambar ”rumah”
·         Mengelompokkan binatang yang hidup di laut
·         Mengucap syair “Pergi ke Laut”
·         Ulasan kegiatan hari ini
5
·         Bernyanyi lagu “10 Nama Malaikat”

·         Praktik berwudhu
·         Menggambar sesuai perintah dalam kartu kata dan menceritakannya
·         Menyebut berbagai tempat rekreasi
·         Ulasan kegiatan hari ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar