Dampak Positif dan Negatif TIK bagi Anak dan Solusinya
Oleh :
Soimah (7516140921)
Mahasiswa
PPs PAUD Non Reguler Tugas Pertemuan 4
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA 2015
TIK adalah sesuatu yang tidak bisa dielakkan keberadaannya oleh siapa pun saat ini. Perubahan konsep pendidikan anak di
era TIK mengacu
pada bagaimana TIK dipergunakan oleh guru dan siswa
di sekolah untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar. Sedangkan dalam
kehidupan keseharian anak adalah bagaimana TIK dipergunakan untuk memberi bekal
pengalaman positif pada anak bahwa ilmu pengetahuan demikian luasnya dan
bagaimana upaya mencarinya melalui internet. Selain itu dengan terbiasa
memanfaatkan TIK sejak dini ketika anak dewasa dan bekerja, ia tidak canggung
lagi. Namun sebagaimana halnya kejadian di alam ada siang ada malam, ada dampak
positif ada pula
dampak negatifnya pemanfaatan TIK
untuk anak-anak.
Dampak positif TIK seperti yang sudah dipaparkan di
atas, salah satunya adalah anak akan terbiasa menggunakan TIK saat bekerja
nanti. Dalam proses pembelajaran, dengan TIK guru dan siswa mendapatkan bahan
dan media pembelajaran yang lebih menarik daripada media gambar biasa dari
kertas karena tampilan warnanya mendekati benda aslinya, bisa ditampilkan pula
suaranya, gerakannya, proses perkembangannya atau asal usul terjadinya,
misalnya kelahiran binatang, terjadinya gunung meletus, metamorfosa kupu-kupu,
siklus rantai makanan di hutan, dan sebagainya.
Selain lebih hidup dan lebih menarik, informasi yang
didapat bisa lebih cepat, lebih akurat,
dan lebih mutakhir, misalnya terjadinya peristiwa penting yang terjadi di benua
lain dengan cepat bisa diakses melalui jaringan internet dalam hitungan waktu yang
pendek dibandingkan melalui media cetak. Sebagai sumber informasi, TIK dapat
dimanfaatkan juga untuk menyimpan data, mengolah / memanipulasinya, dan
menampilkan data melalui program word
processor dan spreadsheetnya. Sedangkan
program komputer animasi dan flash dapat dimanfaatkan guru untuk melakukan
percobaan dan praktik simulasi seperti halnya praktik di laboratorium.
Penggunaan TIK yang tepat dapat membuat anak lebih
termotivasi untuk terus belajar, mendorong, dan meningkatkan kemampuan
berpikirnya ke tingkat yang lebih tinggi, senang dan tidak takut terhadap
kegiatan belajar, menganggap belajar itu mengasyikkan. Berkat TIK, anak juga
menganggap bahwa teknologi itu tidak sulit / rumit, tetapi mudah, praktis, dan
sangat membantu untuk berbagai keperluan.
Sedangkan dampak negatifnya bagi anak-anak terutama
anak usia dini adalah perkembangan motorik anak kurang dilatih karena keasyikan
mereka menggunakan peralatan TIK menyebabkan mereka lebih banyak duduk diam di
tempat. Mereka asyik belajar dan bermain dengan komputer sehingga kurang bermain
dan bergerak di ruang terbuka yang berudara segar dan di bawah sinar matahari. Selain
itu penggunaan yang terlalu lama menyebabkan efek radiasi komputer pada mata
anak berdampak pada gangguan penglihatan lebih dini.
Dampak negatif lain yang paling membahayakan adalah jika
anak dibiarkan melakukan sendiri tanpa
pendampingan orang tua atau guru bisa saja tanpa diduga situs porno dapat muncul secara
tiba-tiba ketika anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk
keperluan lain. Yang lebih
memprihatinkan adalah apabila seorang anak ketagihan pornografi dari internet.
Awalnya, mungkin ia tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan
memanfaatkan internet untuk tujuan yang baik. Tetapi anak yang kecanduan pornografi akan
sulit menghentikan kebiasaannya. Selain itu, gambar-gambar cabul yang ada di
situs porno biasanya akan melekat dan sulit dihilangkan dalam pikiran anak
dalam jangka waktu yang lama.
Solusi terhadap dampak negatif pemanfaatan TIK yang
bisa dilakukan orang tua dan guru secara bersama-sama di rumah dan di sekolah
antara lain :
a. bersamaan
dengan pengenalan TIK, guru dan orang tua perlu menjelaskan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan anak saat menggunakan peralatan TIK baik saat belajar
maupun bermain game, baik di rumah saat sendirian, atau saat di warnet bersama
teman-temannya;
b. membekali
anak dengan sikap patuh kepada Tuhan dan sadar bahwa manusia selalu berada
dalam pengawasan Tuhan dimana pun ia berada dan apapun yang ia lakukan;
c. perhatian,
kasih sayang, komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, antara guru dan
siswa, menjadi rem pengendali sikap sembunyi-sembunyi anak saat mereka
melakukan tindakan di luar kebiasaan atau yang melanggar komitmen dan
kesepakatan sebelumnya. Sikap arif bijaksana orang tua dan guru saat anak
melakukan kenakalan juga menjadi perekat jiwa anak terhadap orang tua atau
gurunya. Mereka akan melapor atau mendiskusikannya jika menemui hal-hal yang
tidak mereka mengerti atau di luar kebiasaan bukan malah menyembunyikannya.
d. membiasakan
anak disiplin terhadap waktu belajar, waktu bermain game, waktu bermain bersama
teman, waktu shalat, waktu mengaji, dan waktu untuk kegiatan lain serta membuat
kesepakatan di awal yang didiskusikan bersama anak tentang berapa lama anak
boleh menggunakan peralatan TIK dalam sehari, pada jam berapa, dan untuk keperluan
apa saja.
e. meletakkan
fasilitas TIK di ruang keluarga yang mudah diawasi orang dewasa.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar