Senin, 31 Agustus 2015

Dampak Positif dan Negatif TIK bagi Anak dan Solusinya



Dampak Positif dan Negatif TIK bagi Anak dan Solusinya
Oleh : Soimah (7516140921)
Mahasiswa PPs PAUD Non Reguler Tugas Pertemuan 4
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015

TIK adalah sesuatu yang tidak bisa dielakkan  keberadaannya oleh siapa pun saat ini. Perubahan konsep pendidikan anak di era TIK mengacu pada  bagaimana TIK dipergunakan oleh guru dan siswa di sekolah untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar. Sedangkan dalam kehidupan keseharian anak adalah bagaimana TIK dipergunakan untuk memberi bekal pengalaman positif pada anak bahwa ilmu pengetahuan demikian luasnya dan bagaimana upaya mencarinya melalui internet. Selain itu dengan terbiasa memanfaatkan TIK sejak dini ketika anak dewasa dan bekerja, ia tidak canggung lagi. Namun sebagaimana halnya kejadian di alam ada siang ada malam, ada  dampak positif ada pula dampak negatifnya pemanfaatan TIK untuk anak-anak.  
Dampak positif TIK seperti yang sudah dipaparkan di atas, salah satunya adalah anak akan terbiasa menggunakan TIK saat bekerja nanti. Dalam proses pembelajaran, dengan TIK guru dan siswa mendapatkan bahan dan media pembelajaran yang lebih menarik daripada media gambar biasa dari kertas karena tampilan warnanya mendekati benda aslinya, bisa ditampilkan pula suaranya, gerakannya, proses perkembangannya atau asal usul terjadinya, misalnya kelahiran binatang, terjadinya gunung meletus, metamorfosa kupu-kupu, siklus rantai makanan di hutan, dan sebagainya.
Selain lebih hidup dan lebih menarik, informasi yang didapat bisa  lebih cepat, lebih akurat, dan lebih mutakhir, misalnya terjadinya peristiwa penting yang terjadi di benua lain dengan cepat bisa diakses melalui jaringan internet dalam hitungan waktu yang pendek dibandingkan melalui media cetak. Sebagai sumber informasi, TIK dapat dimanfaatkan juga untuk menyimpan data, mengolah / memanipulasinya, dan menampilkan data melalui program word processor dan spreadsheetnya. Sedangkan program komputer animasi dan flash dapat dimanfaatkan guru untuk melakukan percobaan dan praktik simulasi seperti halnya praktik di laboratorium.
Penggunaan TIK yang tepat dapat membuat anak lebih termotivasi untuk terus belajar, mendorong, dan meningkatkan kemampuan berpikirnya ke tingkat yang lebih tinggi, senang dan tidak takut terhadap kegiatan belajar, menganggap belajar itu mengasyikkan. Berkat TIK, anak juga menganggap bahwa teknologi itu tidak sulit / rumit, tetapi mudah, praktis, dan sangat membantu untuk berbagai keperluan.
Sedangkan dampak negatifnya bagi anak-anak terutama anak usia dini adalah perkembangan motorik anak kurang dilatih karena keasyikan mereka menggunakan peralatan TIK menyebabkan mereka lebih banyak duduk diam di tempat. Mereka asyik belajar dan bermain dengan komputer sehingga kurang bermain dan bergerak di ruang terbuka yang berudara segar dan di bawah sinar matahari. Selain itu penggunaan yang terlalu lama menyebabkan efek radiasi komputer pada mata anak berdampak pada gangguan penglihatan lebih dini.
Dampak negatif lain yang paling membahayakan adalah jika anak  dibiarkan melakukan sendiri tanpa pendampingan orang tua atau guru bisa saja tanpa diduga situs porno dapat muncul secara tiba-tiba ketika anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk keperluan lain. Yang lebih memprihatinkan adalah apabila seorang anak ketagihan pornografi dari internet. Awalnya, mungkin ia tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan internet untuk tujuan yang baik. Tetapi anak yang kecanduan pornografi akan sulit menghentikan kebiasaannya. Selain itu, gambar-gambar cabul yang ada di situs porno biasanya akan melekat dan sulit dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang lama.
Solusi terhadap dampak negatif pemanfaatan TIK yang bisa dilakukan orang tua dan guru secara bersama-sama di rumah dan di sekolah antara lain :
a.    bersamaan dengan pengenalan TIK, guru dan orang tua perlu menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak saat menggunakan peralatan TIK baik saat belajar maupun bermain game, baik di rumah saat sendirian, atau saat di warnet bersama teman-temannya;
b.    membekali anak dengan sikap patuh kepada Tuhan dan sadar bahwa manusia selalu berada dalam pengawasan Tuhan dimana pun ia berada dan apapun yang ia lakukan;
c.    perhatian, kasih sayang, komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, antara guru dan siswa, menjadi rem pengendali sikap sembunyi-sembunyi anak saat mereka melakukan tindakan di luar kebiasaan atau yang melanggar komitmen dan kesepakatan sebelumnya. Sikap arif bijaksana orang tua dan guru saat anak melakukan kenakalan juga menjadi perekat jiwa anak terhadap orang tua atau gurunya. Mereka akan melapor atau mendiskusikannya jika menemui hal-hal yang tidak mereka mengerti atau di luar kebiasaan bukan malah menyembunyikannya.
d.    membiasakan anak disiplin terhadap waktu belajar, waktu bermain game, waktu bermain bersama teman, waktu shalat, waktu mengaji, dan waktu untuk kegiatan lain serta membuat kesepakatan di awal yang didiskusikan bersama anak tentang berapa lama anak boleh menggunakan peralatan TIK dalam sehari, pada jam berapa, dan untuk keperluan apa saja.
e.    meletakkan fasilitas TIK di ruang keluarga yang mudah diawasi orang dewasa.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar